Review APOTOP DDR3-1600 CL11 2x8GB: Sederhana tanpa Faktor ‘Bling’ Ekstra
Lab Hardware JagatReview baru saja kedatangan sebuah memori bernama APOTOP DDR3-1600. Merasa asing dengan namanya? Kami juga merasa demikian! Memori ini datang dengan kemasan sangat sederhana, dan bahkan datang dalam kemasan individual, bukan dalam konfigurasi Kit of 2(atau 4) untuk penggunaan dual-channel atau quad-channel. Ini cukup masuk akal mengingat memori tersebut ditujukan untuk kelas murah / value. Tanpa menunggu lama, mari simak spesifikasi memori APOTOP ini.
Spesifikasi
Berikut spesifikasi dari Apotop DDR3-1600 8GB :- Capacity : 8 GB per modul
- Frequency (SPD): DDR3-1600Mhz
- Timing (SPD): 11-11-11-28 2T (CAS-TRCD-TRP-TRAS-CMD Rate)
- Voltage(SPD): 1.5V
Nilai DDR3-1600 CL11 ini sudah terprogram dalam SPD(serial presence detect) pada memorinya, sehingga anda tidak perlu melakukan konfigurasi apapun untuk menjalankan kecepatan ini, selama motherboard dan prosesor yang anda pakai mendukung kecepatan ini tentunya.
Gallery
Berikut ini penampilan dari kemasan serta modul memori APOTOP DDR3-1600.APOTOP DDR3-1600 yang kami uji memang tidak datang dalam sebuah dual-channel kit, melainkan dalam kemasan individual, yang masing-masing modulnya berukuran 8GB. Kami menggunakan 2(dua) keping RAM APOTOP untuk berjalan di mode dual-channel.
Test Platform
Untuk pengujian memori kali ini, kami menggunakan platform sebagai berikut:- Processors: AMD A10-6800K ‘Richland’
- Motherboard: MSI A85XA-G65 , BIOS v2.3
- Graphics cards: AMD Radeon HD 8670D (integrated) – Share Memory 1GB
- Memory: APOTOP DDR3-1600, 2x 8GB
- Storage : Kingston HyperX SSD 120GB
- Power Supply: Corsair AX850W
- CPU Cooling : Corsair H80 Watercooling
- Monitor: LG 24”
- OS: Windows 7 Ultimate 64-bit
Lingkup Pengujian
Menguji perangkat memori melibatkan cukup banyak variabel, mulai dari frekuensi, timing, kompatibilitas, dan lain sebagainya. Namun, fokus dari semua pengujian memori yang dilakukan oleh JagatReview adalah ‘out-of-the-box performance & stability’. Jadi ruang lingkup pengujian memori yang kami lakukan disini terbatas pada : Performa SPD dari memori yang disertakan produsen pada berbagai aplikasi (sintetik dan real-life).Test Result
Berikut ini hasil pengujian performa dari Apotop DDR3-1600 8GB x2, kami juga menyertakan performa dari RAM dengan kecepatan DDR3-1333, timing 9-9-9-24 1T(CAS-TRCD-TRP-TRAS-CMD Rate) sebagai baseline, karena inilah konfigurasi yang masih digunakan sebagian besar user.Performance – Synthetic Test
Synthetic Benchmark, atau benchmark sintetik, adalah program yang diciptakan secara khusus untuk menguji komponen PC pada aspek-aspek tertentu. Namun perlu diingat, benchmark sintetik adalah ‘simulasi’ dari aplikasi/program yang kita jalankan pada kehidupan sehari-hari, sehingga bisa saja ada perbedaan performa antara benchmark sintetik dengan aplikasi ‘real-life’.Benchmark sintetik yang kami gunakan untuk menguji memori adalah AIDA64 versi 3.00.2500 Memory Benchmark, SuperPI XS 1.5 – 8 M calculation, dan 3DMark Fire Strike (Default Preset).
Aplikasi AIDA64 (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan.
SuperPI adalah satu dari beberapa benchmark favorit para overclocker. Benchmark single-thread ini selain dipengaruhi oleh clockspeed CPU yang digunakan, juga dipengaruhi oleh kecepatan sub-sistem memori Anda. Sistem yang memiliki CPU clockspeed sama bisa memiliki hasil yang berbeda jika frekuensi dan/atau latency memorinya berbeda.
Aplikasi 3DMark Fire Strike merupakan sebuah benchmark 3D berbasis API DirectX 11. Khususnya pada sistem berbasis AMD APU yang menggunakan grafis terintegrasi, performa sistem akan sangat bergantung pada performa memori. Di tes ini, sistem yang memiliki memory bandwidth besar akan mendapat skor yang optimal.
Performance – Gaming
Rasanya ada yang ‘hilang’ jika kami tidak menyertakan pengujian gaming performance dalam review memory kami, karena banyak PC gamer yang membeli RAM kit yang berkualitas (baca:mahal) dengan tujuan untuk mendapat performa semaksimal mungkin dari gaming PC mereka.Untuk benchmark game kami menggunakan Crysis 3, dengan setting yang disesuaikan dengan penggunaan grafis terintegrasi, yakni resolusi 1280×720, detail Low, texture detail Medium. Sama halnya dengan 3DMark Fire Strike, performa grafis terintegrasi pada AMD APU disini sangat dipengaruhi oleh bandwidth memori yang digunakan.
Kesimpulan
Berbalutkan kesederhanaan, memori APOTOP DDR3-1600 memang tidak menawarkan fitur lain dan faktor ‘bling’ ekstra. Tidak banyak yang bisa kami katakan mengenai memori ini, selain bahwa ia mampu berjalan sesuai spesifikasinya dengan stabil. It works. Meski tidak dilengkapi dengan profil XMP, setidaknya APOTOP sudah melengkapi memori ini dengan Timing SPD sebesar DDR3-1600 CL11. Bagi beberapa platform yang sensitif akan frekuensi memori seperti AMD APU, DDR3-1600 merupakan syarat minimum untuk mendapat performa yang acceptable. Untuk menambah poin durabilitas memorinya, memori kelas low-end ini masih dilengkapi heatspreader untuk mendinginkan IC memori pada kedua sisinya, walau kami masih yakin bahwa rating DDR3-1600 CL11 di 1.5V yang dipakai APOTOP DDR3-1600 belum memberi thermal output yang cukup serius sampai memerlukan pendinginan ekstra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar